Monday, November 23, 2015

Pelajaran

Tamsil Umat

Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari’at Islam.

Di tangan kirinya ada kapur, ditangan kanannya ada penghapus.
Ibu Guru berkata, “Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.

Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah “Kapur!”, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah
“Penghapus!”

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti.

Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.
Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan.

Jika saya angkat kapur, maka berserulah “Penghapus!”, jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”.
Dan permainan diulang kembali. Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya.

Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti.
Sang guru tersenyum kpd murid-muridnya.

“Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yg haq itu haq, yg bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh-musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yg haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tsb, tetapi karena terus disosialisasikan dg cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dg hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya.
Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.”

“Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yg pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yg lumrah, sex pra-nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain.

Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?” tanya Guru kpd murid-muridnya.

“Paham Bu Guru”

“Baik permainan kedua,” Ibu Guru melanjutkan.

“Bu Guru ada Qur’an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu “dijaga” sekelilingnya oleh ummat yg dimisalkan karpet.

Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet.

Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur’an yang ada di tengah dan ditukar dg buku lain, tanpa memijak karpet?”

Murid-muridnya berpikir. Ada yg mencoba alternatif dg tongkat, dan lain-lain,tetapi tak ada yg berhasil.
Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur’an ditukarnya dg buku Filsafat materialisme.Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.

“Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan menginjak-injak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasa pun tak akan rela kalau Islam dihina di hadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar".

Jika seseorang ingin membuat rumah yg kuat, maka dibina pondasi yg kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yg kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau pondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan…”

“Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari’at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yg mereka inginkan.”

“Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak, Bu Guru?” tanya mereka.

“Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan
sadar, lalu mereka bangkit serentak.

Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo’a dahulu sebelum pulang…”

Anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dg pikiran masing-masing.

Friday, November 13, 2015

Liqo

LIQO ITU KEBUTUHAN KITA
kultwit oleh @af1_ (Afwan Riyadi)

Alhamdulillah kelompok halaqah nambah terus .. Walau sayang, yg lama anggotanya angot2an datangnya.

Saya ingin katakan bagi ikhwan akhwat yg datang liqo suka angot2an : Harusnya antum bersyukur; ada orang yg bersedia berbagi ilmu dgn antum

Sadarkah antum, murabbi/murabbiyah itu selalu memberikan waktunya untuk antum? Menyisihkan waktu bagi keluarganya?

Lalu dengan enteng, antum yg gak pernah membayarnya untuk mengajari antum itu berkata : afwan bang, ane gak bisa datang liqo.

Itu masih mendingan .. Malah lebih sering yg tanpa kabar berita. Hilang begitu saja.

Lalu sering banget terjadi; kemudian orang2 yg jarang datang liqo ini, bicara yang tidak2 terhadap murabbinya.

"MR ane gak peka. Masak ane gak pernah dateng liqo dibiarin aja, bukannya di telpon kek. Di SMS kek. Enggak dia diam aja. Mana ukhuwwahnya?"

Lalu mutung tanpa sebab, lalu bicara yg tidak2 tentang jama'ah .. Ini semua pangkalnya 1 : malas datang liqo dgn semua alasan2 yg dibuat2

Ada yg bilang males liqo karena murabbinya gak punya kafa'ah syariah. Saya ingatkan : ini liqo, bukan kelas di Ma'had.

Kalau mau faham syariah, ya ikut kuliah di Ma'had. belajarnya Intensif. Bayar. Masak mau jadi ahli fiqih cuma ikut program gratis pekanan?

Halaqah itu bukan itu. Disini yg dibina adalah fikrah & amal sekaligus. Membersihkan jiwa dari Syirik, mengajarkan hikmah2 yg ada dimana2.

Materi2 dasarnya adalah hal2 yg wajib setiap Muslim memahami & menjalankannya : mengenal Allah, mengenal Rasul, mengenal Islam dsb

Kalau datangnya bolong2; ana kuatir pemahaman yg lengkap ttg apa itu Islam menjadi kurang sempurna.

Sadarkah kita, murabbi/murabbiyah itu terkadang juga berat memberikan waktunya sekali sepekan untuk mendidik kita?

Sementara mereka juga sudah memberikan waktunya sekali sepekan untuk datang ke halaqah-nya sebagai mutarabbi ..

Sementara mereka jg punya banyak tuntutan dakwah dimana-mana. Membina ini itu, mendidik anak istrinya, mengurus keluarganya, mencari nafkah

Dia harus sering muncul di masyarakatnya. Aktif di lingkungannya, aktif di tempat kerjanya, aktif di DPRa & DPC-nya.

Dan kita yg enteng angot2an datang ini mencibirnya : MR ane gak ukhuwwahnya kuran.. Ane jarang masuk gak ditengokin.

Kalo ada ikhwan akhwat yg begini; ane pengen banget kasih cermin guede ke mukanya.

Lha elu, apa ngasih ongkos buat MR lu buat nengokin? Apa ngasih pulsa buat nelpon elu? Apa pernah elu bayar dia tiap liqo?

Kita-nya sendiri yg gak datang tanpa sebab, gak bilang2, wa la salam wa la kalam .. Siapa yg sebenarnya butuh halaqah itu? Kita atau MR?

Ada yg bilang : Maap bang ane jarang datang liqo. Ane lagi sibuk.. Dia kira MR-nya pengangguran apa?? Ane bilang ini penghinaan.

Ada yg bilang : Maap bang ane jarang datang liqo, lagi ngurusin anak. Dia kira MR-nya gak sayang anak apa? Dia kan juga punya anak.

Ada yg bilang : Maap bang ane jarang datang liqo, lagi ngurusin anak. Dia kira MR-nya gak sayang anak apa? Dia kan juga punya anak.

Tapi dia bela2in meninggalkan anak2nya sesaat demi menyampaikan dakwah kepada kita2 ini .. Kok ya gak bersyukur ..

Saya ceritakan beberapa pengalaman kawan2 saya tentan liqo..

Ada ummahat di Kaltim, liqonya beda kabupaten karena tempatnya belum ada. Pergi liqo naik kapal bawa 4 anak2nya yg masih kecil2.

Ada ikhwan di kota kecil di Sumbar, liqo harus ke Padang yg jaraknya 100 km. Dia tiap pekan nginap di Padang cuma untuk liqo.

Ada ustadz di Pekanbaru, diminta membuka dakwah di suatu kabupaten. Gak punya ongkos, dia tiap pekan pergi numpang truk buat ngisi liqo.

Ada temen liqo ane sendiri, dulu membina di Serang skrg lagi kuliah di Depok. Binaan2nya rela naik motor kerumahnya buat liqo sepekan sekali

Mereka gak mau dipindahin. Daripada bubar ditantang : ya sudah kalo maunya liqo sama ane; datang ente ke Ciputat. Eh beneran datang terus

Orang2 macam begini ini, yg setiap langkahnya menuntut ilmu selalu diiringi doa oleh mahluq2 Allah ..

Eeeh kita2 datang liqo males2an. Trus mengeluh : kok ummat Islam ini gak menang2 ya? Ya gimana mau menang? Yg sudah sadar aja males2an.

Dateng liqo males2an; trus bilang : Ane gak dapet apa2 di liqoan. Ya gimana mau dapet kalo datang aja bolong2??

Ane gak marah .. Cuman bahasanya ane tegasin biar yg dateng liqo males2an bisa sadar.

Dulu ane pernah "debat" sama mantan ikhwah. Dia banyak menyerang pandangan2 ikhwan ttg suatu masalah. Ternyata 1 masalahnya : dia suka bolos

Ya kalo suka bolos, lalu jadi nggak paham manhaj-nya, lalu menyalahkan manhaj itu .. Itu sih menurut ane jahil murakkab .. kebodohan kuadrat

Menyalahkan manhaj --> itu jahil. Karena gak paham --> itu jahil. Gak paham karena bolos melulu --> itu jahil.

Ada mantan ikhwan yg bilang "Ane mau liqo kalo murabbi-nya kayak DR.Hidayat Nur Wahid" .. emang lu siapee? (^o^)

DR.Hidayat Nur Wahid cuma 1. DR.Surahman cuma 1. Ust. Rahmat Abdullah cuma 1 & sudah wafat. Kalau hanya mereka yg membina, mau sekuat apa?

Dia ternyata liqo selama itu masih gak paham juga, bahwa liqo itu bukan semata thalabul'ilmi. Liqo itu ta'akhy; persaudaraan,

Ust.Rahmat Abdullah (alm) dulu pernah cerita; di Medan th 90-an, ada tukang becak yg jadi murabbi bagi seorang doktor.

So what? Apakah seorang doktor harus selalu lebih mulia dibanding tukang becak? Apakah dia tak bisa belajar apapun dari tukang becak?

Udah dulu yak  @copas

Monday, October 12, 2015

apa artinya saya mengaku Muslim ? (3)

  Resensi buku, oleh Dinar Khairunisa
Judul Buku : Komitmen Musim Sejati - Fathi Yakan
BAB 1
apa artinya saya mengaku muslim?
 
Keempat : SAYA HARUS MENGISLAMKAN AKHLAK SAYA.
Berakhlak mulia merupakan tujuan pokok dari risalah Islam. sebagaimana sabda Rasullah Saw. “Sesungguhnya Aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan Akhlak yang mulia.”(HR. Ahmad). Serta ditegaskan oleh Allah dalam Al-Quran (Qs. Al-Haj : 41, Al- Baqarah : 177). Akhlak mulia merupakan bukti dan buah keimanan, keimanan tidak ada nilainya tanpa akhlak.
Akhlak akan membuat timbangan seorang hamba akan menjadi berat pada hari kiamat. Akhlak mulia adalah buah ibadah dalam islam. Tanpa itu, ibadah tak ubahnya upacara dan gerakan yang tidak memiliki nilai dan faedah sama sekali (Qs. Al-Ankabut : 45, Al- Baqarah : 197).
Sifat – sifat yang harus dimiliki seseorang agar memiliki akhlak islami adalah sebagai berikut:
1.       Bersikap Wara’ (hati – hati) terhadap syubhat
2.       Menahan Pandangan (Gadhul Bashar)
3.       Menjaga Lidah (lisan)
4.       Malu (haya)
5.       Pemaaf dan Sabar; Dalil : Qs. Asy- Syuara :43, Al-Hijr :85, Az-Zumar : 10, An-Nur: 22, dan Al-Furqan : 63
6.        Jujur
7.       Rendah hati
8.       Menjauhi Prasangka, Ghibah, dan mencari cela sesama Muslim. Dalil : Qs. Al- Hujurat : 12, Al-Ahzab: 58)
9.       Dermawan dan Pemurah; Dalil : Qs. Al-Baqarah : 3, Al-Baqarah : 272
10.   Menjadi tauladan yang baik

Apa artinya saya mengaku muslim (3)

Resensi buku, oleh Dinar Khairunisa
Judul Buku : Komitmen Musim Sejati - Fathi Yakan
BAB 1
apa artinya saya mengaku muslim?

Kelima : SAYA HARUS MENGALAHKAN NAFSU SAYA

Dalil : Qs. Asy- Syams : 7-10.

A. Sifat – Sifat Manusia
Dalam pergulatan melawan nafsu, manusia terbagi menjadi beberapa tipe:

1.       Ada manusia yang dikalahkan oleh nafsu mereka. Cenderung kepada kehidupan dunia, mereka adalah orang – orang kafir dan siapa saja yang mengikuti mereka. Dalil : Qs. Al- jasiyah : 23

2.       Ada tipe – tipe orang yang bersungguh – sungguh memerangani nafsunya dan melawan keinginannya. Mereka kadang berbuat kesalahan, tetapi kemudian bertobat. Mereka kadang bermaksiyat kepada Allah, namun lantas menyesal dan beristighfar. Dalil : Qs. Ali ‘Imran : 135
  

B. Perangkat – Perangkat untuk Memenangkan Melawan Hawa Nafsu

1.  HATI ; Dalil : Qs. Al-Anfal : 2 , Al – Haj : 46 dan Muhammad : 24

2.  AKAL ; Dalil : Qs. An-Nur : 40 dan Fathir : 28

C.  Indikasi – Indikasi Kekalahan Akhlak
Ketika hati manusia mati atau mengeras, dan ketika akalnya padam atau menyimpang. Sehingga manausia itu akan dihinggapi penyakit was – was. Dalil : Qs. Al- mujadilah : 19, Al- A’raf : 16-17
D. Sarana – Sarana untuk Membentengi Diri dari Masuknya Setan
Sepuluh pintu yang dijadikan setan sebagai sarana untuk mendatangi manusia:

1.       Ambisi dan Buruk Sangka

2.       Kecintaan kepada hidup dan panjang angan – angan

3.       Keinginan untuk santai dan bersenang – senang
4.       Bangga diri

5.       Sikap meremehkan dan kurang menghargai orang lain

6.       Dengki

7.       Riya’ dan keinginan dipuji manusia

8.       Kikir

9.       Sombong

10.   Tamak

Sepuluh sarana menutup pintu masuk untuk setan :

1.       Sikap Percaya dan menerima

2.       Rasa takut terhadap datangnya kematian secara tiba –tiba

3.       Menyadari akan hilangnya nikmat dan keburukan hisab

4.       Mengingat karunia dan takut akan akibat yang akan menimpa

5.       Mengenali hak dan kehormatan orang lain\

6.       Sikap menerima dan rela dengan pemberian dari Allah kepada makhluk-makhluknya

7.       Keikhlasan

8.       Sadar akan sirnanya semua yang ada di tangan makhluk dan kekalnya pahala di sisi Allah Swt.

9.       Rendah hati

10.   Percaya dengan apa yang ada di sisi Allah dan Zuhud terhadap apa yang dimiliki manusia.

Tak Lelahkah dirimu

TAK LELAHKAH DIRIMU

Ada saat, tak sanggup kupejamkan mata ini
pikirku melayang, coba membayangkan
tentang apa yang engkau perjuangkan hingga kini

Ada saat, aku berusaha memahami arti
dari suatu kata bernama dakwah
hingga engkau terlihat begitu dekat
seakan tak pernah lepas dari kata ini

Ada saat, ketika aku terdiam sendiri
menyaksikan engkau sangat menikmati aktivitas ini
jelas tampak raut lelah dari wajahmu
namun senyummu, mengatakan bahwa ini lebih dari sekedar hobi

Ada juga saat, aku benar – benar iri
terhadap perhatianmu pada dakwah
bahkan kadang hampir 24 jam sehari
kau curahkan energi dan waktumu
hingga yang tersisa hanya lelah

Kemudian, ada saat…
diri ini ingin sekali berteriak pada dunia
bahwa engkau bukanlah orang suci,
aktivitasmu tentu tak lepas dari beragam keliru
namun dengan semua caci maki dari pada pendengki
engkau tetap membawa dakwah ini sepenuh hati

Dan perlahan, aku mulai mengetahui
akan suatu cita mulia, yang terus engkau perjuangkan
akan sebuah lingkungan terbaik, yang berusaFathygkau ciptakan
akan segenggam harapan besar, yang dengan sabar engkau nantikan

Teruntuk umi tersayang.., abi tercinta
dakwah ini merenggut segalanya darimu
segalanya…
maafkan aku belum sepenuhnya memahami
namun, jika memang inilah kenicayaannya
berilah aku kesempatan,
untuk dapat lebih bijak memahami dan ikhlas menjalani

Teruntuk umi tersayang.., abi tercinta
terasa amat jauh, antara ketaatanku
dibandingkan dengan segala pengorbanan yang engkau berikan
terlihat begitu tertinggal diriku
dari jutaan amal kebaikan yang telah engkau wujudkan
terdengar sangat menyakitkan
bahwa dakwahmu,
justru diteruskan bukan dari generasi yang terlahir dari rahimmu

Maafkan aku yang sedang berkembang
walau tak engkau jumpai torehan prestasi dari anakmu ini
aku tetap berkarya dengan secuil potensi dalam diri
walaupun kadang kupaksakan dengan caraku sendiri
percayalah…
akan kuwujudkan harapanmu suatu hari nanti

Dan aku masih ingat umi… abi…
yang telah engkau ajarkan padaku sejak dini
bahwa jalan dakwah, memang tak akan mulus tanpa tebaran duri
bahwa islam, harus diperjuangkan dengan sepenuh hati
dan bahwa ujung dari segala usaha, ialah keridhoan ilahi

doa ku padamu umi.. abi..
semoga aku bisa menuntun mu
menemui Rasul ku, di surga nanti.

~ Ahmad Fathy
Garuda Keadilan Jawa Barat

Materi tarbiyah

Punten, Tuk para Murabbi 🌴 Murabbiyah, berikut website recommended, modul pembinaan & literatur, bisa digunakan tuk mengisi halaqah & dakwah;

📚 www.tarbawiyah.com
➡ Dibuat tim Media Forum Dakwah & Tarbiyah Islamiyah (Bdg, 23/03/15). Disusun oleh Ust. Farid Nu'man Hasan (Kontributor Majalah Al-Intima).
➡ Berisi kumpulan madah dakwah & tarbiyah yg mencakup bidang studi: Al-Qur'an, Ulumul Qur'an, Aqidah, Hadits, Fiqih, Sirah, Tazkiyah, Fikrul Islami, Taujihat, Khutbah, Syarah Hadits Arbain Nawawiyah, dll.

📚 www.tatsqif.com
➡ Tatsqif - Tarbiyah Tsaqofiyah, berisi kumpulan kajian tarbiyah wawasan ke-Islam-an dalam bentuk Kajian Audio, Presentasi Powerpoint & Multimedia. Serta materi-materi Training Trusco.

📚 www.tafsir.web.id
➡ Berisi pengetahuan tentang Al-Qur'an (terjemah, tafsir, murattal, ebook, software Al-Qur'an, dll). Diambil dari tafsir Al-Qur'an "Hidayatul Insan bi tafsiril Qur'an" yg disusun oleh Ust. Abu Yahya Marwan bin Musa.
➡ Kitab ini merangkum dari beberapa kitab tafsir, Tafsir Taisirul Kariimir Rahmaan fii Tafsir Kalaamil Mannaan (Syeikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'diy), dari Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi & Jalaluddin Al-Mahalliy), dari Anwaarul Hilaalain fit Ta'aqqubaat 'alal Jalaalain (Dr.Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais), & dari Tafsir Ibnu Katsir.

اهدناالصراط المستقىم

Saturday, October 3, 2015

apa artinya saya mengaku muslim? (2)

Resensi buku, oleh Dinar Khairunisa
Judul Buku : Komitmen Musim Sejati - Fathi Yakan
BAB 1
apa artinya saya mengaku muslim?

ketiga : SAYA HARUS MENGISLAMKAN KELUARGA DAN RUMAH TANGGA SAYA

       Saya harus membawa risalah Islam kepada “masyarakat kecilku” : kepada keluargaku, kepada istriku, kepada anak – anakku, kemuadian kepada kerabat dekat, kemuadian yang terdekat. Itulah jalan yang ditempuh oleh Rasullah Saw. pada saat memulai dakwah. Seperti yang difirmankan oleh Allah Swt dalam Al-Quran Surat Asy-Syu’ara : 213 -215 dan Qs. Al- Tahrim: 6. Karena itu, tugas pertama bagi seorang Muslim setelah dirinya sendiri adalah bertanggung jawab terhadap keluarga, rumah tangga, dan anak-anaknya.

A.      Tanggung Jawab Pernikahan

1.         Pernikahan harus saya laksanakan semata – mata karena Allah, yaitu dalam rangka membentuk rumah tangga muslim.

Dalil : Qs. Ali ‘Imran :34

2.        Hendaklah salah satu tujuan pernikahanku adalah menahan pandangan, memelihara kemaluan, dan bertakwa kepada Allah.

3.        Saya harus memilih istri, pendamping hidup dan teman perjalanan dengan sebaik – baiknya.

4.       Saya harus memilih wanita yang berakhlak dan beragama, sekalipun lebih rendah dibandingkan wanita lain dalam hal harta dan kecantikan.

5.        Saya harus berhati – hati jangan sampai melanggar perintah Allah dalam hal pernikahan.

B.       Tanggung Jawab Pascapernikahan

1.         Saya harus bersikap baik dan menghargainya, agar tumbuh kepercayaan antara saya dan dia.

2.        Jangan sampai hubungan dengan istriku sebatas hubungan ranjang dan nafsu semata. Tetapi yang lebih penting yaitu harus ada hubungan kesesuaian dalam pemikiran, spritual, dan emosi. Dalil : Qs. Thaha : 132 dan Maryam :55

3.        Hubungan dengan istriku harus mengikuti tuntunan syara’. Jadi, tidak dijalin dengan mengorbankan Islam atau dalam hal – hal yang diharamkan Allah.

C.       Tanggung Jawab Bersama dalam Mendidik Anak

Dalil : Qs. Al-Furqan : 74

Sunday, September 13, 2015

Apa artinya saya mengaku muslim?(1)

Resensi buku, oleh Dinar Khairunisa
Judul Buku : Komitmen Musim Sejati - Fathi Yakan
BAB 1
apa artinya saya mengaku muslim?

kedua : Saya Harus Mengislamkan Ibadah Saya

Ibadah dalam perspektif Islam adalah kepasrahan total dan merasakan keagungan Allah dimana menghubungkan makhluk dengan Penciptanya.

Beberapa tuntutan untuk menjadi muslim sejati :

a.Menjalankan ibadah dengan penuh makna dan tersambung dengan Allah.

b.Melakukan ibadah dengan khusyuk sehingga merasakan hangatnya hubungan dengan Allah dan nikmatnya kekusyukan.

c.Melakukan ibadah dengan hati yang selalu hadir dan lepas dari segala bentuk kesibukan serta intrik duniawi di sekitarnya.

d.Merasakan ibadah dengan perasaan kurang dan kurang sehingga tidak pernah puas dan dengan perasan lapar sehingga tidak pernah kenyang.

e.Berusaha selalu mengerjakan shalat malam (tahajud) dan selalu konsisten. (Adz-Dzariat : 17-18), (As-Sajadah:16)

f.Meluangkan waktu khusus untuk mempelajari dan merenungkan Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur (merenungkan), tafakur (mengkaji), khusyu, dan sedih (Al-Isra : 78), (Al-Hasyr:21).

g.Menjadikan do’a sebagai tangga menuju Allah dalam setiap urusan

ketiga  : Saya Harus Mengislamkan Akhlaq Saya

Saya Harus Mengislamkan Akhlak saya

Moral (akhlak) mulia adalah tujuan utama dari risalah Islam. Iman tidak berarti apa-apa jika tidak melahirkan akhlak. (Al-Baqarah:177), (Al-Hajj:41), (Al-‘Ankabut:45).

Beberapa sifat penting yang harus dimiliki seseorang agar menjadi muslim sejati dalam berakhlak yaitu :

a.Menjauhi perkara-perkara yang syubat.

b.Menjaga pandangan. (An-Nur : 30)

c.Menjaga ucapan atau lisan seperti ucapan yang tidak bermanfaat dan kotor, ghibah, mengadu domba dan ungkapan jelek atau kasar.

d.Malu
Maksudnya senantiasa memiliki rasa malu dalam setiap kondisi, tetapi tidak menghalangi keberaniannya untuk menyatakan kebenaran.

e.Lapang dada, sabar dan tenang. (Az-Zumar:10), (An-Nur:22), (Asy-Syura:43)

f.ujur

g.Rendah hati (Tawadhu)
h.Menghindarkan prasangka buruk, ghibah, dan tidak mencari-cari kesalahan orang Islam. (Al-Hujarat:12), (Al-Ahzab:58)

i.Murah hati dan dermawan. (Al-Baqarah : 3 dan 272)

j.Menjadi teladan yang baik bagi orang lain.

Saturday, September 5, 2015

Apa artinya saya mengaku muslim?

Resensi buku, oleh Dinar Khairunisa

Judul Buku : Komitmen Musim Sejati - Fathi Yakan
BAB 1
apa artinya saya mengaku muslim?
pertama : saya harus mengislamkan Akidah saya
u/ mengislamkan akidah saya, maka konsekuensinya adalah sebagai berikut :
1. Saya harus meyakini bahwa pencipta alam ini adalah Allah Yang Hakim, Qadir, 'Alim, dan Qoyum dengan bukti adanya keindahan, kesempurnaan, keserasian dan ketergantungan yang satu dan yang lainnya dan yang terus ada tanpa harus dikendalikan.
2. saya harus mengimani bahwa AlKhaliq tidak menciptakan alam semesta ini secara sia².
3. Saya harus meyakini bahwa Allah telah mengutus para rasul dan menurunkan kitab² utk memperkenalkan manusia kpd pengetahuan ttg Dia.
4. Saya harus meyakini bahwa tujuan keberadaan manusia ini adalah mengenal Allah SWT.
5. Saya harus meyakini bahwa balasan bagi org mukmin adalah surga. sedangkan balasan bagi org kafir yg bermaksiat adalah neraka.
6. Saya harus meyakini bahwa manusia melaksanakan kebajikan dan kejahatan dengan ikhtiar dan kehendaknya, akan tetapi ia tidak bisa melaksanakan kebaikan kecuali dengan taufik dan pertolongan Allah.
7. Saya harus meyakini bahwa menetapkan syariat merupakan hak Allah yg tdk boleh dilanggar.
8.  Saya harus mengetahui nama² dan sifat² Allah selaras dengan keagungannya.
9.Saya harus bertafakur (merenungkan) mengenai ciptaan Allah, bukan mengenai dzatNya
10.Sifat² Allah telah banyak diisyaratkan oleh Alquranul karim dan merupakan sifat² yg dituntut oleh kesempurnaan uluhiyah (ketuhanan).
11. Saya harus meyakini bahwa pendapat para salaf lebih utama untuk diikuti, khususnya dlm persoalan thakwil dan ta'thil
12. Saya harus beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukanNya dgn sesuatu apa pun.
13. Saya takut kepadaNya dan tidak takut kepada selainNya.
14. Saya harus mengingatnya dan senatiasa mengingatNya, Diamku harus berupa berpikir dan bicara ku adalah dzikir.
15. Saya harus mencintai Allah dengan kecintaan yang menjadikan hatiku senantiasa merindukan keagunganNya, tertambat kepadaNya, sehingga mendorongku untuk senantiasa menambah kebaikan, berkorban, dan berjihad dijalanNya selamanya.
16. Saya harus bertawakal kepada Allah dalam segala keadaan dan menggantungkan diri kepadaNya dalam segala urusan.
17. Saya harus bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNya yang tak terhingga serta segala rahmatNya yang tak terhitung.
18. Saya harus beristighfar memohon ampunan Allah dan senantiasa beristighfa. istighfar merupakan kafarah(menghapuskan dosa), memperbaharui tobat dan iman dan menumbuhkan perasaan  tenang dan tenteram.
19. Saya harus menyadari muraqabah (pengawasan) Allah. baik dalam keadaan sendiri maupun berada ditengah manusia.

tamat utk : saya harus mengIslam Akidah saya.
coming soon~~

saya harus mengislamkan ibadah saya.